Imam Al-Hasan al-Bashry rahimahullah berkata ;
مر عمر بن الخطاب رضي الله عنه علي مزبلة فاحتبس عندها، فكأن أصحابه تأذوا بها، فقال: هذه دنياكم التي تحرصون عليها
"Suatu ketika Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu melewati tempat sampah kemudian berhenti sejenak di situ, seakan-akan para sahabat beliau merasa terganggu dengan bau dan sampah tersebut. Beliau pun berkata, “Ini adalah dunia kalian yang kalian berambisi terhadapnya.”
[ Sumber : Az-Zuhd karya al-Imam Ahmad, hlm.147]
Beliau ( Umar radhiyallahu'anhu) berkata pula,
وجدنا خير عيشنا الصبر
“Kami dapati kehidupan yang terbaik bagi kami adalah kesabaran.”
( Maksudnya, SABAR ketika menjalani ketaatan kepada Allah, sabar ketika menjauhi maksiat, dan sabar ketika tertimpa musibah )
Karena seringkali, manusia terjebak dalam kekeliruannya mengurai masalah, mengurai ujian yang sedang dihadapinya.
Seringkali fokusnya adalah kepada keadaan di sekelilingnya, di luar dirinya... yang semestinya fokus itu mengarah ke arahnya, ke dalam dirinya.
Memang hakikatnya manusia itu lemah, yang dengan sebab kelemahannya tersebut, ia begitu cepat melihat orang lain namun di saat yang sama begitu lambat memperhatikan dirinya.
Seringkali, berputar di atas soal memutari soal ujiannya, namun tidak naik ke atas untuk mencari kunci jawabannya dengan meminta pertolongan kepada Allaah.
Sementara untuk meraih pertolongan Allaah dan menjadi seorang hamba yang layak ditolong Allaah tersebut, ada banyak upaya yang harus kita jalani dan penuhi dengan ikhlas karena Allaah.
Apabila pertolongan Allaah telah sampai padanya, apabila kasih sayang dan penjagaan Allaah yang maha sempurna telah meliputinya. Maka, in syaa Allaah... ia akan sangat terjaga dalam sebaik-baik keadaan dan penjagaan dari sisi Allaah.
Maka, selama Allaah memberikan kita kenikmatan waktu ini, gemarlah meminta pertolongan Allaah, gemarlah memantaskan diri. Tidak ada upaya yang lebih harus kita perjuangkan selain berupaya untuk menjadi seorang hamba yang ditolong Allaah.
Sesungguhnya ada banyak KEBAIKAN disekeliling kita, namun...KEEGOISAN menutupi hati ini...Dan membuat kita BUTA segalanya..
Sesungguhnya kita punya banyak SAHABAT namun...
KEBENCIAN membuat kita memandang mereka sebagai MUSUH.
Sesungguhnya kehidupan kita sudah BAHAGIA, namun...
rasa TIDAK BERSYUKUR membuat kita rasa hidup tidak pernah MENCUKUPI.
Sesungguhnya PEKERJAAN kita sudah mencukupi segalanya, namun....Kehendak berlebihan membuat kita terus MENGELUH & tidak merasa PUAS dengan apa yg sudah kita ADA.
Sesungguhnya kita sudah memiliki BANYAK kemauan yg sudah kita GAPAI, namun...KESERAKAHAN membuat kita merasa tidak pernah BERSYUKUR dengan apa yg kita miliki hari ini.
Sesungguhnya hidup ini DAMAI, namun... KEGELISAHAN dunia membuat hati ini terasa makin jauh sedangkan kematian semakin DEKAT MENGHAMPIRI.
Kunci permasalahan tidak ada DILUAR, melainkan hanya ada di dalam HATI kita.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya ( merasa puas ) selain tanah ( yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang2 yg bertaubat.”
(Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)
۞ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ْعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ ۞
لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِالله
No comments:
Post a Comment